PROFILE DESA MULYASARI

Sejarah Desa Mulyasari

dulu asal mulanya adalah Desa Cipeujeuh, pada tahun 1935 Desa Cipeujeuh diberi nama Desa dolar, dikarenakan tanah perkebunan dan termasuk tanah milik rakyat, juga tanah Desa masih utuh dan penuh dengan tanaman produktif seperti tanaman pohon karet dan tanaman buah-buahan dan yang paling menonjol adalah tanaman Durian, tidak sedikit orang kota yang datang untuk membelinya.

Desa Cipeujeuh pada waktu itu di pimpin oleh Pejabat Kepala Desa yang bernama R. SURYA DININGRAT alias LURAH CIJAGANG kenapa diberi nama Lurah Cijagang, karena beliu adalah asli dari Kp. Cijagang Desa Cijagang Kecamatan Cikalongkulon, sebagai pegawai Kecamatan yang dijabatkan di Desa Cipeujeuh Kecamatan Mande. Pada waktu kepemimpinan beliau dengan kebijakannya mulailah membangun jalan Desa dan memperkeras dari mulai Perbatasan dengan Desa Jamali s/d. Kp. Cipeujeuh Desa Cipeujeuh dan dengan keputusannya bahwa setiap orang yang meninggal harus dikuburkan di tanah kuburan tidak boleh di kubur di tanah pribadi, sehingga dilaksanakan penyediaan tanah kuburan (tanah mati) yang dibeli dari hasil swadaya masyarakat dengan cara patungan semua warga, dan di setiap dusun tanah kuburan tersebut dapat terealisasikan.
Tetapi sayangnya pada tahun 1955 sampai dengan tahun 1962 perkebunan yang subur itu di diami basis-basis gerombolan (DI/Gerombolan) yang akhirnya masyarakat merasa tidak aman dan mengungsi ke daerah yang paling aman atau kekota. Setelah aman masyarakat ada yang tetap tinggal di tempat pengungsian dan ada juga yang kembali ke tempat semula dan mengolah tanah yang telah gundul dan tidak produktif lagi. Dari situlah tanah darat maupun tanah sawah sebagian pemiliknya adalah orang luar desa, sehingga masyarakat tidak punya garapan tanah milik sendiri, sebagai mata pencaharian terpaksa menumpang di tanah perkebunan/Tanah HGU yang tanamannya mesih kecil

0 Komentar